Dalam Budidaya Jamur diperlukan tempat untuk penyimpanan Media Tanam Jamur/Baglog berupa Rak, dalam pembuatan rak ada 2 macam metode, ada yang permanen dan semi permaen. Penyusunan Baglog bisa berdiri dan berbaring ( Vertikal dan Horisontal).
Baglog diberdirikan (Vertikal) :
Baglog diletakkan di atas rak dengan posisi berdiri. Penataan baglog jamur tiram seperti ini biasanya lebih memakan tempat, meskipun panen yang dihasilkan tidak jauh beda dengan penataan baglog direbahkan. Selain itu, penataan baglog jamur tiram dengan diberdirikan juga memerlukan rak yang lebih tinggi dengan jarak antar barisan yang lebih lebar. Tujuannya untuk menyesuaikan dengan besar jamur tiram yang tumbuh.
Penataan baglog jamur tiram diberdirikan sangat cocok dilakukan jika di daerah yang dingin. Namun kurang cocok jika daerahnya panas karena penataan baglog berdiri mengakibatkan penguapan yang tinggi. Ukuran rak menyesuaikan ukuran kumbung, ukuran di atas saya asumsikan ukuran kumbung 3 m x 7 m sehingga dalam satu kumbung ada 3 rak.
Baglog direbahkan (Horisontal) :
Baglog disusun di atas rak dengan cara ditidurkan, tetapi di setiap barisannya, diletakkan saling berlawanan. Tujuannya untuk mencegah terhambatnya pertumbuhan tubuh buah jamur.
Misal, pada barisan pertama, tutup baglog jamur tiram menghadap ke bagian jalan di sebelah kiri rak, sedangkan barisan kedua menghadap ke bagian sebelah kanan rak. Begitu pula penataan pada barisan selanjutnya.
Penataan baglog direbahkan bisa dilakukan di daerah panas maupun dingin. Penataan seperti tidak memakan tempat juga tidak banyak memakan biaya dalam pembuatan rak.
0 komentar:
Posting Komentar